Selamat Datang di KEDAI SEKOLAH DASAR , blog belajar untuk berbagi, jika berkenan tinggalkan pesan

nenek-nenek narcis

Sabtu, 26 Juni 2010

TENAGA PENDIDIK

INDONESIA MASIH BUTUH 70 RIBU GURU BARU HINGGA 2014


BOMMING Purna tugas / pensiun Guru di Indonesia akan tiba saatnya sekitar tahun 2014. Perkiraan ini berkaitan erat dengan program pengangkatan guru besar besar sekitar tahun 1970 s,d 1975 atau yang lebih dikenal dengan GURU INPRES. 
Dengan adanya pensiun tersebut maka sampai tahun 2014-an diperkirakan
Indonesia masih butuh guru untuk mengisi lowongan karena pensiun serta pengangkatan baru sebagai pemenuhan dan pemerataan guru. Sebab kenyataan menunjukkan bahwa meskipun rasio jumlah peserta didik dengan jumlah tenaga pendidik sevara nasional nyaris mendekati angka keseimbangan namun karena adanya beberapa faktor maka persebaran guru nampaknya belum merata netul. Masih nampak sekolah sekolah di kota kota besar sudah cukup bahkan tidak sedikit yang melebihi angka kebutuhan rasional, namun di sisi lain sekolah di daerah daerah masih banyak kekurangan guru, Di daerah daerah Pulau Jawa sendiri masih banyak sekolah yang memiliki rata-rata guru baru mencapai 50 %. Masih banyak pula keluhan, terutama pada jenjang Sekolah Dasar hanya memiliki 1 kepala sekolah dan 1 guru, sedang jumlah rombongan belajar mencapai enam kelas. 
Ketimpangan penyebaran jumlah guru ini pulalah hendaknya pemerintah benar-benar memperhatikan sehingga asas pemerataan untuk memperoleh kesempatan belajar dapat terpenuhi sesuai dengan amanat konstitusi kita.
»»  READMORE...

DAFTAR NILAI UJIAN UT

DAFTAR NILAI UJIAN UNIVERSITAS TERBUKAhttp://utgw.ut.ac.id/upbjj/nilai/nild2.php
»»  READMORE...

Sabtu, 12 Juni 2010

VIDIO LUNA MAYA DAN ARIEL PETERPEN MESUM

Sebagai pendidik kita sudah terbiasa menghadapi fenomena yang sedang berkembang, seperti halnya heboh tentang adegan asusila dalam vidio yang "ditengarai" dilakukan oleh lunamaya dan ariel peterpen. Terlepas dari \kebenaran si pelaku, yang vidio yang  dengan mudah kiya dapatkan itu sangat mempengaruhi kondisi psikologis  masyarakat utamanya para pelajar. Dan sesungguhnya, diakui maupun tidak peredaran "pornographi" via dunia maya tidak bisa kita hindari karena perangkat elektronik yang dapat memuat hal semacam itu sekarang sudah menjadi kebutuhan "pokok" masyarakat kita. oleh karena itu kurang tepat kalau tidak boleh kita katakan salah, langkah yang diambil POLRI dalam merazia HP/LapTop di sekolah2. sebab hP/LapTop adalah bagian dari kebutuhan INDIVIDU (ytamanya di sekolah2 tertenti) dan merupakan barang PRIBADI. sehingga ada sementara orang yang berpendapat langkah POLRI merazia HP/LapTop adalah perbuatan yang melanggar hak privacy. Untuk urusan para pelajar sebaiknya serahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah karena memang itu sudah menjadi salah satu kewajiban/tugas sekolah untuk mendidik dan mencerdaskan anak2 bangsa ini sesuai dengan amanat konstitusi kita. Nah tugas POLRI cukup mengusut, menye,idiki, menangkap dan mengajukan para pelaku, pembuat, pengedar vidio porno tersebut dan selanjutnya dimejahijaukan.Tidak kalah pentingnya adalah peran media masa. Heboh vidio mesum tidak terlepas dari media masa. Justru semakin banyak dikupas oleh media masa semakin menambah kepenasaran orang untuk melihatnya. Oleh karena itu kepada media masa juga sebaiknya cukup mewartakan sewajarnya tidak usah dikupas setiap hari dan setiap waktu ataupun secara detail sebagaimana yang kita saksikan di beberapa stasiun tv kita. nyaris dalam satu minggu terakhir ini semua tv mengupas tuntas tentang adegan asusila tersebut. Oleh karena itu kami menghimbau kepada semua mediamsa di indonesia  untuk tidak "mengupas tuntas" peristiwa yang menjijikkan itu. Cukup sampai hari ini dan besok memberitakan tentang telah di penjaeakannya pelaku-pelaku bisnis kotor tersebut,

TIPS Cerdas dan Bijaksana bagi Sekolah.

Bimbinglah siswa siswi kita dalam menggunakan HP/LapTop dengan cerdas, arif dan bijaksana . Cerdas artinya memanfaatkan kecanggihan teknologi tersebut untuk kegiatan dalam proses pembelajaran. Arif dan bijaksana artinya JANGAN MELARANG menggunakan HP/LapTop namun mengarahkan penggunaan alat tersebut adar dapat memberi nilai tambah bagi siswa siswi kita. Saya yakin pihak sekolah lebih tau tentang hal ini. Seperti mengadakan lomba2 yang berkaotan dengan hardware maupun software alat2 ini. dll.
 Kemudian tingkatkan penerapan nilai keimanan dan moral bangsa kita dengan penuh kesabaran dan ketauladanan.kegiatan ini tidak hanya melalui kbm saja namun dapat dilakukan melalui forum2 ilmiah sesuai dengan tingkatannya, melalui kegiatan keagamaan dll.
Pendek kata orang jawa bilang "Guru ORA KURANG LAKON" dalam menyikapi inovasi disegala bidang. Guru sudah kebal sehingga Ora Kagetan, Ora Gumunan lan Ora Getunan. 

adhitya kusuma 
http://www.facebook.com/search/?init=srp&sfxp=&q=bayu%20laksono#!/group.php?gid=105643899478447
 


»»  READMORE...

Kamis, 10 Juni 2010

RPP IPA SD KELAS VI


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH                     : SDN 03 PAGERGUNUNG
MATA PELAJARAN  : IPA
KELAS/ SEMESTER   : VI/ I
ALOKASI WAKTU     : 4 jam pelajaran X 35 menit (2 X pertemuan)

A.      STANDAR KOMPETENSI
2. Memahami cara perkembangbiakan makhluk hidup
B.      KOMPETENSI DASAR
2. 4  Mengidentifikasi cara perkembangbiakan manusia
C.      TUJUAN PEMBELAJARAN
1.       Siswa dapat menyebutkan alat reproduksi pada manusia
2.       Siswa dapat menjelaskan tentag cara perkembangbiakan manusia
D.      MATERI BELAJAR
-          Sel sperma di hasilkan oleh laki-laki
-          Sel telur di hasilkan oleh perempuan
-          Ziqot merupakan cikal bakal dari individu baru
-          Manusia berkembangbiak untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah
-          Untuk melestarikan jenisnya manusia berkembangbiak secara kawin (generatif)
-          Perkembangbiakan terjadi karena proses penggabungan antara sel seperma dan sel telur yang akan membentuk ziqot
-          Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia terjadi dalam dua tahap
-          Rahap pertama terjadi di dalam rahim
-          Tahap kedua terjadi di luar rahim
-          Perkembangan adalah kegiatan sel-sel dalam membentuk fungsi-fungsi khusus tubuh
»»  READMORE...

PENELITIAN TINDAKAN KELAS IPS SD

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 Tahun 2003 menggariskan bahwa pendidikan nasional ” bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab ”. (Bab II Pasal 3).

Selanjutmya tujuan pendidikan nasional tersebut dijabarkan dalam standar Kompetensi dijabarkan dalam Kompetensi Dasar SD, SLTP, SLTA,dan perguruan tinggi. Kemudian pada masing-masang sekolah dijabarkan dalam indikator-indikator sesuai dengan tingkat sosial, geografis, masing-masing sekolah secara bersama-sama menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional seperti yang digariskan dalam UU Sisdiknas. Apakah pendidikan kita telah mencapai tujuan yang diharapkan ?
Dalam lingkup mikro pendidikan diwujudkan melalui proses belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Proses ini berlangsung melalui proses belajar mengajar inilah peserta didik akan mengalami proses perkembangan kearah yang lebih baik dan bermakna. Agar hal tersebut dapat terwujud maka diperlukan suasana proses belajar mengajar yang kondusif bagi peserta didik dalam melampaui tahapan- tahapan belajar secara bermakna dan efektif sehingga menjadi pribadi yang percaya diri,inovatif dan kreatif, (Surya, 1992 : 179)
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu disiplin ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta,konsep - konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi yang merupakan suatu proses penemuan, sehingga dapat membantu pesarta didik memperoleh pengalaman langsung dan pemahaman untuk mengembangkan kompetensinya agar dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
»»  READMORE...

PENELITIAN TINDAKAN KELAS



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dalam lingkup mikro pendidikan diwujudkan melalui proses belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Proses ini berlangsung melalui proses belajar mengajar inilah peserta didik akan mengalami proses perkembangan kearah yang lebih baik dan bermakna. Agar hal tersebut dapat terwujud maka diperlukan suasana proses belajar mengajar yang kondusif bagi peserta didik dalam melampaui tahapan- tahapan belajar secara bermakna dan efektif sehingga menjadi pribadi yang percaya diri,inovatif dan kreatif, (Surya, 1992 : 179).

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu disiplin ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta,konsep - konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi yang merupakan suatu proses penemuan, sehingga dapat membantu pesarta didik memperoleh pengalaman langsung dan pemahaman untuk mengembangkan kompetensinya agar dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Berdasarkan observasi di lapangan adanya temuan bahwa kedudukan dan fungsi guru dalam kegiatan pembelajaran saat ini cenderung masih dominan, aktifitas guru masih saangat besar dibandingkan dengan aktifitas siswa yang masih rendah kadarnya. Ketika proses belajar mengajar hendaknya terjalin hubungan yang sifatnya mendidik dan mengembangkan. Guru tidak hanya menyampaikan materi tetapi sebagai figur yang dapat merangsang perkembangan siswa, sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum 2006 (KTSP) mata IPA di SD /MI pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (Scientific Inquiri) untuk meumbuhkan kemampuan berpikir,bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman langsung penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah dalam hal ini seorang guru harus memiliki kompetensi yang cukup sebagai pengelola pembelajaran. Seorang guru yang memiliki kompetensi diharapkan akan lebih baik dan mampu menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang efektif,sehingga hasil belajar siswa akan optimal.
Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana upaya guru menciptakan pembelajaran yang optimal dengan komunikasi multi arah, meningkatkan aktifitas,meningkatkan penguasaan konsep,meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dan meningkatkan prestasi belajar siswa ?
Sehubungan dengan hal di atas metode mengajar yang digunakan oleh guru hendaknya sedemikian rupa bervariasi sesuai dengan tujuan dan materi yang diajarkan. Dengan metode yang variatif inilah siswa akan bergairah dalam belajar secara inovatif dan kreatif. Metode mengajar yang digunakan guru dalam interaksi belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan kelancaran proses belajar.
Pembelajaran IPA pada pelaksanaanya haruslah diupayakan dalam kondisi pembelajaran yang kondusif dalam arti pembelajaran itu harus bersifat aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan maka dari itu peranan dan fungsi guru dalam pembelajaran harus dapat memberikan warna dan bentuk terhadap proses pembelajaran dan dapat menciptakan situasi kelas yang kondusif, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal,sebagaimana dikemukakan oleh User Usman (2000: 3) bahwa belajar yang efektif harus mulai dengan pengalaman yang lebih abstrak.
Galton dan harlen (yasbiati. 2005 : 27) mengemukakan bahwa secara global dimensi yang hendak dicapai oleh serangkaian tujuan kurikuler pendidikan sains (IPA) dalam kurikulum pendidikan dasar adalah mendidik anak agar memahami konsep sains, memiliki ketrampilan ilmiah dan religius. Keilmiahan dan tujuan pendidikan IPA sebagaimana dipaparkan di atas sudah tentu tidak serta merta dapat dicapai oleh materi pelajaran IPA, melainkan dengan melibatkan siswa ke dalam kegiatan di dalamnya dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran , siswa dilatih melakukan kegiatan yang dilakukan dalam memperoleh ilmu pengetahuan untuk menemukan konsep - konsep serta menerapkanya dalam kehidupan sehari- hari.
Siswa akan lebih muda memahami suatu konsep jika belajar menemukan sendiri dan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran tersebut sehingga terjadi suasana belajar yang menyenangkan sebagaimana dikemukakan oleh Uzer Usman (2000 : 31) bahwa pengajaran yang menggunakan verbalisme tertentu akan cepat membosankan, sebaliknya pengajaran akan lebih menarik bila siswa gembira belajar karena merasa tertarik dan mengerti pelajaran yang diterimanya.
»»  READMORE...

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

 
selanjutnya di ...
»»  READMORE...

Rabu, 09 Juni 2010

PENDIDIKAN ( berbasis ) KARAKTER

 ( Prof . Suyanto Ph.D)

Memahami Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif.

Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.

Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu: pertama, karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya; kedua, kemandirian dan tanggungjawab; ketiga, kejujuran/amanah, diplomatis; keempat, hormat dan santun; kelima, dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama; keenam, percaya diri dan pekerja keras; ketujuh, kepemimpinan dan keadilan; kedelapan, baik dan rendah hati, dan; kesembilan, karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan.

Kesembilan pilar karakter itu, diajarkan secara sistematis dalam model pendidikan holistik menggunakan metode knowing the good, feeling the good, dan acting the good. Knowing the good bisa mudah diajarkan sebab pengetahuan bersifat kognitif saja. Setelah knowing the good harus ditumbuhkan feeling loving the good, yakni bagaimana merasakan dan mencintai kebajikan menjadi engine yang bisa membuat orang senantiasa mau berbuat sesuatu kebaikan. Sehingga tumbuh kesadaran bahwa, orang mau melakukan perilaku kebajikan karena dia cinta dengan perilaku kebajikan itu. Setelah terbiasa melakukan kebajikan, maka acting the good itu berubah menjadi kebiasaan.
»»  READMORE...

Minggu, 06 Juni 2010

OBYEK WISATA GUCI

Pesona alam pegunungan di negeri ini memang tidak akan pernahhabis. Di hampir setiap daerah memiliki tempat yang dikelola dengan baik akan memiliki daya tarik tersendiri. Seperti halnya Kabupaten Tegal yang memiliki wilayah dari pantai pulau jawa sampai pertengahan pulau jawa yang berbatasan langsung dengan kabupaten purwokerto. Tepatnya di kaki sebelah utara Gunung Slamet terdapat daerah yang sudah dikelola dengan "cukup baik" dan

dikenal dengan nama GUCI. Obyek wisata Alam yang cukup menarik dan murah serta mudah dituju dari berbagai penjuru melaui jalan hotmix yang memang terawat baik. satu diantara keelokan alamnya adalah Air Terjun Guci. dengan air khas pegunungan yang umumnya adalah dingin dan segar. Namun di guci sedikit berbeda karena dari samping kanan kirinya terdapat sumber mata air panas namun tidak berbau belerang. Maka air yang mengalir disungai yang berada dibawah air terjun tersebut ada dua yakni air panas dan air dingin. Bagaimana rasanya mandi air panas dan sekaligus air dingin ?? pastilah MAK NYUSSSSSS

»»  READMORE...

AIR TERJUN "GUCI"

»»  READMORE...

MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

baba