Selamat Datang di KEDAI SEKOLAH DASAR , blog belajar untuk berbagi, jika berkenan tinggalkan pesan

nenek-nenek narcis

Senin, 31 Mei 2010

SURAT TERBUKA UNTUK SBY

Assalammualaikum Wr Wb
Yang kami hormati Bapak SBY


Bapak dipilih oleh rakyat, maka hanya kepadamu juga saya satu diantara ratusan juta rakyat
»»  READMORE...

Minggu, 30 Mei 2010

DOWNLOAD BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK


Selamat Datang
Buku Teks Pelajaran Murah
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)
Sambutan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mengubah kita semua dalam berinteraksi dan bersosialisasi. Eranya telah lama datang, yang ditandai dengan kemampuan masing-masing individu untuk mentransfer informasi secara bebas, dan setiap saat dapat mengakses pengetahuan, sesuatu yang sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan sebelumnya. Suatu era yang juga dikenal sebagai Abad Digital (Digital Age) atau Revolusi Digital (Digital Revolution), yang mempengaruhi pergeseran dari industri tradisional yang timbul dari revolusi industri melalui industrialisasi, ke ekonomi yang berbasis pengolahan informasi.
Dunia pendidikan pun tidak bisa mengelak dari perubahan itu, bahkan sudah sewajarnya mengambil peran aktif untuk memanfaatkan TIK demi kemajuan pendidikan. Reformasi pendidikan adalah kuncinya, dan TIK adalah urat nadi yang memperlancar reformasi tersebut.
Buku Sekolah Elektronika (BSE) adalah salah satu indikator perubahan itu.
»»  READMORE...

Sabtu, 29 Mei 2010

NEGERI PESTA RAKYAT

OTHAK ATHIK GATHUK

Ketika Sang Penyanyi Cilik Joshua mengumandangkan lagu " DIOBOK-OBOK"  maka orang jawa larut dengan rumus "othak-athik gathuk"-nya menyimpulkan bahwa negeri ini sedang  " iobok-obok" artinya statusquo yang selama 32 tahun dibangun oleh rezim Suharto telah kemasukkan tangan reformasi sehingga seolah-olah tatanan tersebut telah carut marut karena diobok-obok.
 Kemudian muncul di P Jawa " Pranggok" atau

Gubug dengan konstruksi kaki/tiang yang dibuat lebih tinggi untuk tempat mangkal, konkow2 rakyat di pedesaan. maka orang orang jawa meramal akan adanya "wong cilik" yang  menguasai PANGGUNG POLITIK negeri ini. Dan skali lagi itu terbukti. Dan berbarengan pula dengan instruksi pemasangan "pathok bambu" ( kira2 50-70 cm ) di depan pekarangn rumah/jalan-jalan di pedesaan. Konon menandakan bahwa " pathok bambu tersebut untuk mengikat hewan piaraan yakni "banteng" agar mudah diambil oleh majikannya. Terbukti sang majikan banteng yakni Megawati Sukarnoputri dapat mengakomodir mereka sehingga dapat disatukan dalam kandang pdip.
 Dan serentetan peristiwa sosial lainnya yang oleh orang-orang jawa ditafsirkan secara bebas.


FENOMENA " PASAR TIBAN"

Dua tahun terakhin ini mucullah " Pasar Tiban" / semacam pasar yang buka malam hari , berpindah-pindah lokasi dengan jadwal yang pasti dari satu desa ke desa lainnya,.Dulu pasar malam ini paling uncul satu tahun sekali  ketika ada perayaan/peringatan hari hari besar tertentu, atau ketika ada orang khajatan dan di sana ada hiburannya seperti wayang, orkes ndangndut dan semacamnya. Namun sekarang "pasar tiban" muncul setiap hari dengan tempat yang berpindah-pindah dari desa yang satu ke desa yang lainnya.
 Anggota pasar tiban ini relatif tetap, mereka membentuk kelompoknya sendiri-sendiri. mempunyai "wilayah kerja" seendiri, memmpunyai kepengurusan sendiri dan mempunyai keunikan/kekhasan sendiri. Pangsa pasarnyapun adalah "RAKYAT" yang sudah barang tentu golongan ekonomi lemah. Karena hanya di pasar tiban inilah mereka dapat membeli baju baru, sepatu baru, buku baru, ember baru, poci baru, sprei baru, gelas baru, cd bajakan baru, bahkan sayur mayur yang barupun ada karena harganya relatif lebih murah dan dapt terjangkau serta tidak mengeluarkan biaya transportasi. Pendek kata "Pasar Tiban" adalah "Pestanya para Rakyat"


 NEGERI " PESTA RAKYAT "


 Ternyata fenomena pasar tiban ini sangat berkait erat berkaitan dengan negeri kita yang dahulu sering dijuluki dengan Negeri Upacara ( Cerimony Country ) karena seringnya kita melaksanakan upacara. dari Upacara Hari Besar Nasional, Upacara Hari yang dibesar besarkan secara nasional, serta Hari yang dianggap besar secara nasional, namun sekarang berubah total menjadi "Negeri Pesta Rakyat"
 Ya. Pesta Rakyta yang kita kenal sebagai Pesta Demokrasi. Meskipun seusai pesta tersebut para rakyat NYARIS tidak pernah menikmati hasil Pestanya. namun pesta demokrasi yang hanya dinikmati oleh sekelompok orang tersebut masih dianggap sebagai pesta rakyat.
 Bagaimana tidak? nyaris setiap tahun rakyat kita diiming-imingi dengan "Pesta Rakyat" . Sama dengan pasar tuiban, pada pesta rakyat inipun rakyat hanya sebagai obyek para bakul jamu. merka dijadikan pangsa pasar untuk memilih dan meilih. Nyaris setiap tahun negeri ini menggelar  pesta rakyat yang meliputi :
 1. Pemilihan Kepala Dusun / Ketua RT / Ketua RW dan atau sederajat.( insidental)
 2. Pemilihan Kepala Desa  ( ( 5 tahun sekalu )
 3. Pemilihan Bupati/Walikota dan wakilnya. ( 5 tahun sekalu )
 4. Pemilihan Gubernur dan wakilnya ( 5 tahun sekalu )
  5. Pemilihan Calon Legislatif ( DPRD Kab/Kota, DPRD Prop/ DPRD dan DPD ) ( 5 tahun sekalu )
6. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. ( 5 tahun sekalu )
 Jika waktu pesta rakyat tersebut tidak bersamaan satu dengan lainnya maka pastilah setiap tahun ada pemilihan. 
Maka tidak mengherankan jika negeri kita tercinta ini tidak akan pernah maju-maju karena semua potensi yang kita miliki akan terbuang sia-sia sebagaimana layaknya jiuka kita melaksanakan pesta. Pesta adalah konsumtif bukan investasi maka dapt dikatakan juga pemborosan. Simak saja berapa cost yang terbuang sia-sia untuyk setiap pemilihan. dan bandingkan pula dengan konstribusi hasil pemilihan dengan pembangunan serta bandingkan pula dengan kepentingan rakyat? adakah nilai tambahnya ?
 Oleh karena itulah sudah selayaknya negeri ini kita juluki sebagai NEGERI PESTA RAKYAT.

 ( adhit_ya@yahoo.co.id )
»»  READMORE...

MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

baba