Selamat Datang di KEDAI SEKOLAH DASAR , blog belajar untuk berbagi, jika berkenan tinggalkan pesan

nenek-nenek narcis

Rabu, 04 Mei 2011

"SABAK" Elektronik Meriahkan Hardiknas

Jakarta - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2011 dihiasi dengan penandatanganan nota kesepahaman dan donasi bagi pendidikan. Mulai dari beasiswa, sampai bantuan bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
PT. Jamsostek (Persero) misalnya, memberikan beasiswa dalam jumlah besar dan tercatat pada Museum Rekor Indonesia (MURI). Beasiswa tersebut akan diberikan kepada 12.250 anak dengan nilai Rp29,4 miliar. Sampai saat ini, sebanyak 11.511 beasiswa dengan nilai Rp22,2 miliar telah disalurkan.

"Sampai tadi malam, ada 121 cabang Jamsostek di seluruh Indonesia yang siap untuk menyerahkan beasiswa hari ini," ujar Direktur Utama PT Jamsostek Hotbonar Sinaga, saat memberikan keterangan pers usai menghadiri resepsi Hardiknas di Gedung Kemdiknas, Senin (2/05).
Seperti halnya PT Jamsostek, Balai Pustaka meluncurkan buku elektronik yang berbentuk sabak, dengan nama Sabak Bubo. Sabak berfungsi untuk memuat seluruh mata pelajaran, sehingga siswa tidak perlu membawa buku yang banyak dan berat ke sekolah. Jika nanti ada perubahan kurikulum, cukup diperbarui saja. Sabak dijadikan model pendidikan digital untuk transformasi budaya guna mengejar ketertinggalan Indonesia dengan bangsa-bangsa lain.
"Dalam waktu 3-5 tahun mendatang, seluruh siswa diharapkan sudah menggunakan sabak sebagai model pendidikan kita," kata Direktur Utama Balai Pustaka Zaim Ukhrowi .
Zaim mengatakan, untuk program jangka panjang Balai Pustaka akan bekerja sama dengan PT Telkom untuk mengembangkan model sabak yang terkoneksi jaringan internet. "Untuk sabak nantinya, jika siswa ingin memperluas pengetahuannya dari internet, akan kami siapkan. Kontennya free dengan koneksi yang berbayar ," ujarnya.
Begitu juga PT Proton Edar Indonesia, distributor tunggal untuk kendaraan Proton milik Malaysia pun ikut memberikan sumbangsihnya untuk pendidikan. Sebanyak 20 SMK diberi bantuan 20 mobil dan 15 mesin proton wira.

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, kerja sama dengan proton merupakan kerja sama lintas negara antar bangsa, dan pendidikan menjadi media pendingin (cultural diplomacy).
Sedangkan Presiden Direktur PT Proton Edar Indonesia Gunther Scherz mengatakan, kalau program donasi ini merupakan bagian dari program CSR 'Proton Truly Caring' dan bentuk partisipasi Proton Edar Indonesia, untuk ikut ambil bagian dalam mendukung proses pendidikan di Indonesia. "Telah menjadi filosofi PT Proton Edar Indonesia untuk dapat berkontribusi dan peduli dengan lingkungan tempat Proton berada," ujar Gunther.
Adapun Intel Indonesia dan Microsoft Indonesia juga membuktikan komitmennya untuk berperan dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Dalam resepsi Hardiknas ini, Intel dan Kemdiknas telah memperbarui kesepakatan tentang komitmen Intel untuk membantu Indonesia mencapai pendidikan abad 21, yang sebelumnya telah ditandatangani pada 2007 lalu. Kesepakatan ini ditandatangi oleh Debjani Ghosh, Director, Intel South Asia, dan Mendiknas. (aline : kemendiknas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

baba