Jika kata tidak bermakna, yang terbaca hanyalah rangkaian huruf abjad yang tertata tanpa nyawa dan terasa sangat hampa,
Jika kata tidak bermakna, maka kalimat hanyalah rangkaian panjang aksara dan tanda baca, seperti rangkaian gerbong tua tanpa kepala
Jika kata tidak bermakna, maka paragraf adalah rangkaian kalimat penuh dengan simbol simbol kebohongan bagaikan iklan kecap dipinggir jalan, mencari celah kebodohan,
Jika kata tidak bermakna, maka buku hanyalah tumpukan lembar kertas yang tersusun rapi, penuh gambar imajinasi, yang menambah berat isi tas sekolah, penghias meja para guru, pengisi almari besi para praktisi.
Jika kata tidak bermakna, maka galar dan jabatan hanyalah teori, berisi imajinasi tanpa pasti, menjadikan kedudukan bagaikan sebuah dasi hanya bertengger menghiasi leher berdaki, menutup baju tanpa peniti membuat orang lupa diri, bahwa kelak akan masuk peti pati, hingga hari ini, negeri dianggap milik sendiri, bekerja secara kolusi, memberi makan anak istri dengan jalan penuh korupsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar